PHOTOGRAPHY
SEJARAH PHOTOGRAPHY
Photography
yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “Fos” : Cahaya dan “Grafo” :
Melukis/menulis. Adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.
Sebagai istilah umum, photography berarti proses atau metode untuk menghasilkan
gambar atau photo dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai
objek tersebut pada media yang peka
cahaya. Alat paling popular untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa
cahaya, tidak ada photo yang bias dibuat.
Prinsip
photography adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehinnga mampu
membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran
luminitas cahaya yang tepat akan ,menghasilkan bayangan identik dengan cahaya
yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk
menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan
bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang
tepat, seorang photographer bias mengatur intensitas cahaya tersebut dengan
mengubah kkombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperature), dan kecepatan
rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed disebut sabagai pajanan
(Exposure).
Di era
photography digital dimana film tidak digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
·
1822
– Joseph Nicephore Niepce membuat photo heliografi pertama dengan subjek Paus
Pius VII, menggunakan proses heliografik. Salah satu photo yang bertahan hingga
sekarang dibuat pada tahun 1825.
·
1826
- Joseph Nicephore Niepce membuat photo pemandangan yang pertama, yang dibuat
pajangan selama 8 jam.
·
1835
– William Henry Fox Talbot menemukan proses photography yang baru.
·
1839
– Louis Daguerre mematenkan daguerreotype. William Hendry Fox Tablot menemukan
proses positif/negative yang disebut Tabotype.
·
1839
– John Herschel menemukan film negatif dengan larutan Sodium
thiosulfate/hyposultife of soda yang disebut hypo atau fixer.
·
1851
– Federick Scott Archer memperkenalkan proses koloid.
·
1854
– Andre Adolphe Eugene Disderi memperkenalkan rotating camera yang dapat
merekam 8 citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas
kertas albumen, citra tersebut dipotong menjadi 8 bagian terpisah dan
direkatkan pada lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan
(fr:carte de visite, bahasa inggris:visiting card).
·
1861
– Photo berwarna yang pertama diperkenalkan oleh James Clerk Maxwell.
·
1868
– Louis Docus du Hauron mematenkan metode subtractive color photography.
·
1871
– Richard Maddox menemukan film fotografis dari emulsi gelatin.
·
1876
– F. Hurter & V.C. Driffield memulai evaluasi sistematis pada kepekaan
emulsi fotografis yang kemudian dikenal dengan istilah sensitometri.
·
1878
– Eadweard Muybridge membuat sebuah photo highspeed photographic dari seekor
kuda yang berlari.
·
1887
– Film Seluloid yang pertama diperkenalkan.
·
1888
– Kodak memasarkan box kamera no1, kamera easy-to-use yang pertama.
·
1887
– Gabriel Lippmann menemukan reproduksi warna pada photo.
·
1891
– Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion picture).
·
1895
– Auguste and Louis Lumiere menemukan cinematographe.
·
1898
– Kodak memperkenalkan folding pocket Kodak.
·
1900
– Kodak memperkenalkan produk kamera Brownie.
·
1901
– Kodak memperkenalkan 120 film.
·
1902
– Arthur Korn membuat teknologi phototelegraphy yang mengubah citra menjadi
sinyal yang dapat ditransmisikan melalui kabel. Wire-photos digunakan luas
didaratan Eropa pada tahun 1910 dan transmisi antar benua dimulai sejak 1922.
·
1907
– Autochrome Lumiere merupakan pemasaran proses fotografi berwarna yang
pertama.
·
1912
– Vest Pocket Kodak menggunakan 127 film.
·
1913
– Ditemukan kinemacolor, yaitu sebuah system “natural color” untuk penayangan
komersial.
·
1914
– Kodak memperkenalkan sistem autographic film.
·
1920
– Yasujiro Niwa menemukan peralatan untuk transmisi phototelegraphic melalui
gelombang radio.
·
1923
– Doc Harold Edgerton menemukan xenon flash lamp dan strobe photography.
·
1925
– Leicha memperkenalkan format film 35 mm pada still photography.
·
1932
– Tayangan berwarna pertama dari Technicolor Flowers and Trees dibuat oleh
Disney.
·
1934
– Kartrid film 135 diperkenalkan, membuat kamera 35 mm mudah digunakan.
·
1936
– IHAGEE membuat lhagee Kina Exakta 1. Kamera SLR 35 mm yang pertama.
Kodachrome mengembangkan multi-layered reversal color film yang pertama.
·
1837
– Afgacolor – Neu mengembangkan reversal color film.
·
1939
– Afgacolor membuat “print” film modern yang pertama dengan materi warna
positif/negatif. View-Master memperkenalkan kamera stereo viewer.
·
1942
– Kodacolor memasarkan “print” film Kodak yang pertama.
·
1947
– Dennis gabor menemukan holography. Harold Edgerton mengembangkan repatronic
camera untuk pemerintah Amerika Serikat.
·
1948
– Kamera Hasselblad mulai dipasarkan. Edwin H. land membuat kamera instan yang
pertama dengan merk Polaroid.
·
1952
– Era 3-D film dimulai.
·
1954
– Leica M diperkenalkan.
·
1957
– Asahi Pentax memperkenalkan kamera SLR-nya yang pertama.
·
1957
– Citra digital yang pertama dibuat dengan computer oleh Russell Kirsch di U.S.
National Bureau of Standards (sekarang bernama National Institute of Standars
and Technology, NIST).
·
1959
– Nikon F diperkenalkan. AFGA memperkenalkan kamera otomatis yang pertama,
Optima.
·
1963
– Kodak memperkenalkan Instamtic.
·
1964
– Kamera Pentax Spotmatic SLR diperkenalkan.
·
1973
– Fairchild Semiconductor memproduksi sensor CCD skala besar yang terdiri dari
100 baris dan 100 kolom.
·
1975
– Bryce Bayer dari Kodak mengembangkan ppola mosaic filter Bayer untuk CCD
color image sensor.
·
1986
– Ilmuan Kodak menemukan sensor dengan kapasitas megapiksel yang pertama.
·
2005
– AgfaPhoto menyatakan bangkrut. Produksi film konsumen bermerk Agfa terhenti.
·
2006
– Dalsa membuat sensor CCD dengan kapasitas 111 megapiksel, yang terbesar saat
itu.
·
2008
– Polaroid mengumumkan penghentian semua prouksi produk film instan berkaitan
dengan semakin berkembangnya teknologi citra digital.
·
2009
– Kodak mengumukkan penghentian film Kodachrome
MATERI PENCAHAYAAN DALAM PHOTOGRAPHY
Cahaya dalam fotografi adalah unsur yang paling penting dan utama
untuk menciptakansebuah gambar, image atau foto.Fotografi sendiri
berarti : menggambar dengan cahayaTanpa adanya cahaya kita bagai berada
di ruang yang gelap gulita tanpa dapat melihatapapun juga. Kita dapat
melihat obyek, memfokuskan lensa kamera dan menekan ranamerekam gambar
ke dalam film semata-mata karena adanya cahaya. Cahaya memberikan
informasi tentang struktur bentuk objet yang akan di foto. Apa yang
kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda
tersebut yang kita tangkap dengan mata. Pencahayaan yang diatur
dengan baik akan mampu memperlihatkan hasil yang berbentuk dua dimensi
(foto) menjadi seakan tiga dimensi. Cahaya dapat menambahkan mood
atau rasa dalam sebuah karya foto sebagai contoh dalam semua film horor
yang menyeramkan selalu diberi penyinaran dari bawah.. sehingga
penonton me rasa seram.Sebuah foto akan tampak indah jika mendapat
cahaya yang cukup bagus. Semua settingyang kita lakukan dalam aperture,
shutter speed dan ISO sebenarnya merujuk pada usahauntuk mendapatkan
cahaya yang cukup.Kemampuan seorang fotografer dalam mengatur dan
menghitung pencahayaan akanmenentukan kualitas gambar yang
dihasilkan.Cahaya yang seperti apa yang diharapkan dalam sebuah
pemotretan sebetulnya sangatbergantung pada kesan apa yang ingin
ditimbulkan dan bagaimana komposisi yangdiharapkan dari cahaya &
bayangan dalam foto.Untuk awal, yang harus diperhatikan dari cahaya
adalah:
1. Intensitas,seberapa kuat cahaya tersebut. Cahaya yang sangat
kuat akan menimbulkan bayanganyang jelas (harsh) sedangkan cahaya yang
lemah akan menimbulkan bayangan yanglembut (soft). Pada pemotretan di
luar ruang, cahaya alami (matahari) akan tersedia sejakterbit matahari
(skitar 05.00) hingga senja (sekitar 18.00), adapun cahaya
denganintensitas tinggi akan diperoleh pada 09.00-15.00.
2. Arah datang cahaya,ini akan berpengaruh pada metering dan komposisi
hilight & shadow pada obyek. Arahdatang cahaya secara jelas akan
mempengaruhi arah dan ukuran bayangan. Padapemotretan model, arah
datangnya cahaya juga mempengaruhi ekspresi model.
3. Spektrum,atau
banyaknya ‘warna’ yang terkandung dalam cahaya. Cahaya matahari yang
berwarna putih kekuningan sebetulnya merupakan gabungan dari banyak
spektrum warna, beberapadi antaranya mungkin anda ingat sebagai jajaran
warna pelangi mejikuhibniu, tapisebetulnya spektrum cahaya matahari
lebih luas dari itu.Adapun sumber pencahayaan dalam pemotretan dapat
dibagi menjadi:
1. Available light (ambient),Available light yaitu
cahaya yang ada atau tersedia pada saat pemotretan, baik berupa cahaya
alami(sinar matahari) maupun cahaya buatan seperti lampu atau lilin
yang tidak dikhususkan untuk tujuanpemotretan
2. Artificial
light,Artifical light yaitu cahaya yang sengaja diadakan untuk tujuan
pemotretan. Pencahayaan tipe inidibedakan lagi menjadi 2 macam, yaitu:
1 Continuous source, yaitu sumber cahaya yang terus menerus menyala,
misalnya lampu spot (studio light)
2 Uncontinuous source, yaitu
sumber cahaya yang hanya menyala sesaat saat pemotretan, biasanya
berupa flash/ blitz.
Fungsi Cahaya/Pencahayaan Menerangi objek
Melihat, memfokus, memotret Menginformasikan tentang objek Memberikan
nuansa, rasa.
Sifat Dasar Cahaya /Pencahayaan
1. Cahaya
dapat menembus Cahaya dapat menembus bahan-bahan yang tidak padat
seperti kain, kertas kalkir dan kaca sehingga kualitas kerasnya cahaya
dapat dibuat lunak atau soft.
2. Cahaya dapat difokuskan Cahaya dapat
kita salurkan kearah mana kita kehendaki, dia dapat dikumpulkan dan
difokuskan agar kuantitasnya lebih besar lagi. Sebagai contoh adalah
sinar Matahari yang difokuskan oleh surya kanta atau kaca pembesar.
3.
Cahaya dapat dipantulkan Cahaya itu dapat pula kita belokan atau kita
pantulkan dengan benda yang mempunya daya pantul yang tinggi seperti
cermin, styrofoam, kertas perak dll yang lazim kita sebut dengan
reflektor untuk menyinari bagian-bagian yang gelap.
4. Cahaya mempunyai
warna Semua sumber cahaya mempunyai warna atau umumnya kita sebut
dengan suhu warna dalam hitungan derajat Kelvin dan dapat diukur dengan
Kelvin Meter / Color Meter. Walaupun tidak secara fisik memberikan efek
yang sama dengan suhu panasnya api atau dinginnya es, secara psikologi
warna dapat juga dikelompokan seperti contoh warna yang hangat (merah
& kuning) dan dingin (biru & hijau). Cahaya dari sang Suryapun
mempunyai warna yang berbeda disepanjang hari Pada pagi dan sore hari
akan memberikan warna tone color atau warna yang hangat kekuning
kuningan, maka dari itu pemotretan model di outdoor dianjurkan pada
saat seperti ini. Derajat Kelvin rata-rata pada siang hari adalah 5500K
Lilin 1800K Bohlam 100watt 2850K Bohlam 500watt 3200K
Fotoflood 3400K Flash 5500- 5700K Langit biru 10000-12000KC. Elemen
Dasar Pencahayaan Main/key Light disebut juga cahaya utama. Key light
merupakan bagian utama dan terpenting dalam pencahayaan dalam
fotografi. Fungsi dari key light adalah untuk memberikan pencahayaan
kepada objek fotografi sehingga memberikan kesan bentuk dan dimensi
dari objek tersebut. Key Light merupakan bagian pemberian pencahayaan
yang paling terang dalam pencahayaan fotografi. Fill light adalah
cahaya pengisi yang digunakan untuk membantu menerangi daerah yang
gelap atau bayangan. Biasanya peletakan fill in Light berlawanan arah
dengan main light. Intensitas fill in light biasanya lebih kecil dari
main light. Back light/Background light kadang disebut juga dengan
istilah rim light. Banyak orang mengartikan rim light dengan cahaya
yang menerangi dari arah belakang tetapi agak menyamping. Sementara
Back Light didifinisikan cahaya yang benar-benar datang dari arah tegak
lurus dari belakang. Back light kadang disebut juga dengan istilah rim
light. Banyak orang mengartikan rim light dengan cahaya yang menerangi
dari arah belakang tetapi agak menyamping. Sementara Back Light
didifinisikan cahaya yang benar-benar datang dari arah tegak lurus dari
belakang. Rim Light cahaya yang datang dari arah belakang objek. Namun
banyak orang yang berpendapat Rim Light dengan cahaya yang datang dari
arah belakang namun menyamping. Rim Light juga digunakan untuk
menghasilkan pinggiran atau sisi-sisi objek menjadi berpendar. Rim
Light menghasilkan cahaya aksen yang member tambahan dimensi atau
kedalaman pada objek. Background light merupakan cahya yang digunakan
untuk menerangi latar belakang. Selain memberikan pencahayaan pada
latar belakang, penggunaan Background light berguna untuk memisahkan
anatar objek dengan latar belakang.
Beberapa contoh teknik
key light dalam pemotretan :High Key Lighting High Key LightingTeknik
pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi
oleh warna terang,biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah
bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuaibiasanya untuk fotografi
produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada
produk.Low Key Lighting
Low Key LightingLOW KEY lighting
sebenarnya mirip dengan teknik HI-KEY, sama-sama menonjolkan kontras
darisebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil
akhir. Pada foto LOWKEY pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada
bagian-bagian tertentu objek foto. Foto inisangat cocok untuk
menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya.Setting
lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua
untukmenghasilkan detail dan kedalaman foto.Candle Light Candle Light -
Photo by: TuhinHasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan LOW KEY.
Bedanya terletak pada sumber cahayayang digunakan, biasanya dari lilin
atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkanmemberi
kesan dalam, kuat, damai, dan teduh.Teknik ini kebanyakan digunakan
untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang
inginmemberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena
sumber cahaya terbatas, teknikfoto dengan kecepatan rendah.
Split
Lighting Split Lighting - Photo by: SamanthaSplit lighting teknik
pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek
foto.Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak
diimplementasikan pada jenis fotoportrait atau objek simetris. Kesan
yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluanfoto dibuat.
Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya.
Horror
Lighting Horror Lighting - Photo by: EkillianTeknik foto horor hampir
mirip dengan teknik LOW LIGHT dan SPLIT LIGHTING,perbedaannyahanya pada
ANGLEpengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi
model.Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model.Butterfly
Lighting Butterfly Light - Photo by: Oneslidefotography.comTeknik
lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga
dihasilkan foto denganbayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip
bentuk kupu-kupu.LIGHTING jenis ini sangatcocok untuk foto kosmetik
yang menonjolkan kecantikan objek foto.
Rembrandt Lighting
Rembrandt LightTeknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah
reflektor. Jenis pencahayaan ini banyakdigemari karena menghasilkan
foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yangterbatas.
Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras
disampinghidung atau di bawah mata.Sedangkan Rembrandt sendiri diambil
dari nama pelukis yang sering melukis denganmenggunakan teknik
pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan
inimemberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto.D. Arah
Cayaha/Pencahayaan pada Objek Front light Side light Back light
E.
Efek Cahaya/Pencahayaan pada Objek Highlight area Highlight adalah
cahaya yang di berikan kepada objek fotografi, di mana membentuk bagian
terang. Bagian yang di maksud adalah bagian yang paling banyak
mendapatkan cahaya. Shadow area Shadow adalah bagian di mana objek yang
paling sedikit mendapatkan pencahayaan/cahaya, sehingga yang dihasilkan
nanti adalah bidang gelap (bayangan). Shadow tercipta karena cahaya
yang datang terhalang oleh bagian tertentu dari objek yang akan di
potret. Semakin keras cahaya yang menyinari objek, maka akan tercipta
perbandingan highlight dan shadow yang amat kontras. Bagian terang
menjadi sangat terang dan bagian gelap menjadi sangat gelap. Hal ini
sangat mungkinkan terjadinya kehilangan detail dari objek yang difoto.
Sedangkan apabila intensitas cahayanya semakin lembut menuju objek,
maka dengan sendirinya perbandingan rasio ini menjadi turun. Namun
apabila terlalu lembut, maka foto yang dihasilkan pun bisa terasa
datar/flat.F. Alat dan Asesoris Pendukung Pencahayaan (indoor dan
outdoor) - Lampu - Standar Reflektor - Softbox - Payung - Honeycomb -
Light meter/flash meter - tripod Teknologi foto digital terus
berkembang, berbagai alat bantu fotografipun bermacam- macam pula
bentuk dan fungsinya. Dalam teknologi digital seperti sekarang,
dibutuhkan segala hal yang praktis dinamis tapi bagus. Salah satunya
adalah peralatan-peralatan fotografi, dalam hal ini adalah lampu untuk
menghasilkan cahaya/lighting buatan (ARTIFICIAL LIGHTING). Saat pertama
belajar fotografi, memang sering dibingungkan
dengan berbagai
peralatan lampu studio, baik untuk INDOOR fotografi maupunOUTDOOR
fotografi.Dewasa ini, untuk menghasilkan cahaya buatan tidak selalu
harus menggunakan lampustudio dengan harga yang mahal, STROBIST sebagai
suatu teknik bermain cahayadengan menggunakan cahaya buatan dari lampu
kilat (flash) adalah alternatif yangmurah. Meski dengan hasil yang
tidak sebagus lampu studio, terbukti teknik ini banyaksekali digemari.
Hanya berbekal 2 flash atau lebih sudah bisa membuat cahaya buatanyang
menarik, tergantung mengkomposisikan dan pengaturan intensitas
cahayanyasaja.Bahkan sekarang banyak dibuat oleh perusahaan-perusahaan
cina alat bantumenyerupai asesoris lampu studio besar semacam,
barndoor, honeycomb, standardreflector, snoot, softbox, dan lain-lain.
Fungsi
Asesoris dan Alat Pendukung Pencahayaanindoor dan outdoor Standar
Reflektor: Berfungsi mengarahkan sinar ke objek. Cahaya yang dihasilkan
sangat kuat dengan sudut pancaran yang terbatas. Softbox: Memiliki
sifat melunakkan cahaya, merata, dan menghilangkan bayangan. Kuat sinar
berkurang 3-4 stop, pancaran luas. Payung Pemantul: Melunakkan cahaya
yang datang ke obyek agar lebih merata. Biasanya sinar yang datang ke
obyek terlalu kuat dan menghasilkan bayangan pekat. Sifat cahaya yang
dihasilkan kontras masih tinggi, kuat sinar berkurang 1-2 stop, sudut
pancar cahaya luas. Payung Pemantul Payung Transparan Payung
Transparan: Memiliki fungsi sama dengan payung pemantul, hanya saja
cahaya yang dihasilkan lebih lunak, merata, dan lembut. Kuat sinar
turun 2-3 stop.
Honeycomb:Penyinaran lebih terarah, memusat,
simetris,dan sudut penyinaran dipersempit. Biasanyadigunakan untuk
penyinaran pada bagian-bagian tertentu, intensitas cahaya
yangdihasilkan lumayan kontras tergantung ukuranhoneycomb
(lubang-lubang tawon).Light meter/flash meter:Light meter adalah alat
uji untuk mengukurintensitas cahaya atau mengukur jumlahcahaya yang
masuk melalui alat uji ukurcahaya ini. Dalam fotografi, pengukur
cahayayang sering digunakan untuk menentukaneksposur yang tepat untuk
foto. Modelling Lamp Lampu untuk menghasilkan cahaya yang membantu kita
untuk menentukan, melihat arah jatuhnya bayangan obyek. Biasanya hanya
ada di lampu studio. Menyala sebelum lampu digunakan/di TRIGGER.
Barndoor
: Mengarahkan sudut pencahayaan agar lebih terarah pada bagian obyek
yang diinginkan dan tidak menggangu bagian lain yang tidak ingin
ditonjolkan/diperlihatkan. Fungsi lain Barndoor dikombinasikan dengan
untuk menghilangkan efek FLARE/FOG saat lampu berhadapan dengan kamera.
honeycomb dan gel/filterSebagian besar peralatan tersebut digunakan
untuk lampu studio. Namun ada juga yangdibuat khusus untuk STROBIST
mania, ukuran lebih kecil dan digunakan untuk flash/lampukilat dengan
fungsi yang sama layaknya lampu studio profesional.Mini Lighting yang
cocok untuk strobist mania.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar