Minggu, 24 Februari 2013

Photography

PHOTOGRAPHY

SEJARAH PHOTOGRAPHY
Photography yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “Fos” : Cahaya dan “Grafo” : Melukis/menulis. Adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, photography berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau photo dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada  media yang peka cahaya. Alat paling popular untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada photo yang bias dibuat.
Prinsip photography adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehinnga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan ,menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang photographer bias mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kkombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperature), dan kecepatan rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed disebut sabagai pajanan (Exposure).
Di era photography digital dimana film tidak digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
·         1822 – Joseph Nicephore Niepce membuat photo heliografi pertama dengan subjek Paus Pius VII, menggunakan proses heliografik. Salah satu photo yang bertahan hingga sekarang dibuat pada tahun 1825.
·         1826 - Joseph Nicephore Niepce membuat photo pemandangan yang pertama, yang dibuat pajangan selama 8 jam.
·         1835 – William Henry Fox Talbot menemukan proses photography yang baru.
·         1839 – Louis Daguerre mematenkan daguerreotype. William Hendry Fox Tablot menemukan proses positif/negative yang disebut Tabotype.
·         1839 – John Herschel menemukan film negatif dengan larutan Sodium thiosulfate/hyposultife of soda yang disebut hypo atau fixer.
·         1851 – Federick Scott Archer memperkenalkan proses koloid.
·         1854 – Andre Adolphe Eugene Disderi memperkenalkan rotating camera yang dapat merekam 8 citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas kertas albumen, citra tersebut dipotong menjadi 8 bagian terpisah dan direkatkan pada lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan (fr:carte de visite, bahasa inggris:visiting card).
·         1861 – Photo berwarna yang pertama diperkenalkan oleh James Clerk Maxwell.
·         1868 – Louis Docus du Hauron mematenkan metode subtractive color photography.
·         1871 – Richard Maddox menemukan film fotografis dari emulsi gelatin.
·         1876 – F. Hurter & V.C. Driffield memulai evaluasi sistematis pada kepekaan emulsi fotografis yang kemudian dikenal dengan istilah sensitometri.
·         1878 – Eadweard Muybridge membuat sebuah photo highspeed photographic dari seekor kuda yang berlari.
·         1887 – Film Seluloid yang pertama diperkenalkan.
·         1888 – Kodak memasarkan box kamera no1, kamera easy-to-use yang pertama.
·         1887 – Gabriel Lippmann menemukan reproduksi warna pada photo.
·         1891 – Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion picture).
·         1895 – Auguste and Louis Lumiere menemukan cinematographe.
·         1898 – Kodak memperkenalkan folding pocket Kodak.
·         1900 – Kodak memperkenalkan produk kamera Brownie.
·         1901 – Kodak memperkenalkan 120 film.
·         1902 – Arthur Korn membuat teknologi phototelegraphy yang mengubah citra menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan melalui kabel. Wire-photos digunakan luas didaratan Eropa pada tahun 1910 dan transmisi antar benua dimulai sejak 1922.
·         1907 – Autochrome Lumiere merupakan pemasaran proses fotografi berwarna yang pertama.
·         1912 – Vest Pocket Kodak menggunakan 127 film.
·         1913 – Ditemukan kinemacolor, yaitu sebuah system “natural color” untuk penayangan komersial.
·         1914 – Kodak memperkenalkan sistem autographic film.
·         1920 – Yasujiro Niwa menemukan peralatan untuk transmisi phototelegraphic melalui gelombang radio.
·         1923 – Doc Harold Edgerton menemukan xenon flash lamp dan strobe photography.
·         1925 – Leicha memperkenalkan format film 35 mm pada still photography.
·         1932 – Tayangan berwarna pertama dari Technicolor Flowers and Trees dibuat oleh Disney.
·         1934 – Kartrid film 135 diperkenalkan, membuat kamera 35 mm mudah digunakan.
·         1936 – IHAGEE membuat lhagee Kina Exakta 1. Kamera SLR 35 mm yang pertama. Kodachrome mengembangkan multi-layered reversal color film yang pertama.
·         1837 – Afgacolor – Neu mengembangkan reversal color film.
·         1939 – Afgacolor membuat “print” film modern yang pertama dengan materi warna positif/negatif. View-Master memperkenalkan kamera stereo viewer.
·         1942 – Kodacolor memasarkan “print” film Kodak yang pertama.
·         1947 – Dennis gabor menemukan holography. Harold Edgerton mengembangkan repatronic camera untuk pemerintah Amerika Serikat.
·         1948 – Kamera Hasselblad mulai dipasarkan. Edwin H. land membuat kamera instan yang pertama dengan merk Polaroid.
·         1952 – Era 3-D film dimulai.
·         1954 – Leica M diperkenalkan.
·         1957 – Asahi Pentax memperkenalkan kamera SLR-nya yang pertama.
·         1957 – Citra digital yang pertama dibuat dengan computer oleh Russell Kirsch di U.S. National Bureau of Standards (sekarang bernama National Institute of Standars and Technology, NIST).
·         1959 – Nikon F diperkenalkan. AFGA memperkenalkan kamera otomatis yang pertama, Optima.
·         1963 – Kodak memperkenalkan Instamtic.
·         1964 – Kamera Pentax Spotmatic SLR diperkenalkan.
·         1973 – Fairchild Semiconductor memproduksi sensor CCD skala besar yang terdiri dari 100 baris dan 100 kolom.
·         1975 – Bryce Bayer dari Kodak mengembangkan ppola mosaic filter Bayer untuk CCD color image sensor.
·         1986 – Ilmuan Kodak menemukan sensor dengan kapasitas megapiksel yang pertama.
·         2005 – AgfaPhoto menyatakan bangkrut. Produksi film konsumen bermerk Agfa terhenti.
·         2006 – Dalsa membuat sensor CCD dengan kapasitas 111 megapiksel, yang terbesar saat itu.
·         2008 – Polaroid mengumumkan penghentian semua prouksi produk film instan berkaitan dengan semakin berkembangnya teknologi citra digital.
·         2009 – Kodak mengumukkan penghentian film Kodachrome 
 MATERI PENCAHAYAAN DALAM PHOTOGRAPHY
Cahaya dalam fotografi adalah unsur yang paling penting dan utama untuk menciptakansebuah gambar, image atau foto.Fotografi sendiri berarti : menggambar dengan cahayaTanpa adanya cahaya kita bagai berada di ruang yang gelap gulita tanpa dapat melihatapapun juga. Kita dapat melihat obyek, memfokuskan lensa kamera dan menekan ranamerekam gambar ke dalam film semata-mata karena adanya cahaya.  Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk objet yang akan di foto. Apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda tersebut yang kita tangkap dengan mata.  Pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu memperlihatkan hasil yang berbentuk dua dimensi (foto) menjadi seakan tiga dimensi. Cahaya dapat menambahkan mood atau rasa dalam sebuah karya foto sebagai contoh dalam semua film horor yang menyeramkan selalu diberi penyinaran dari bawah.. sehingga penonton me rasa seram.Sebuah foto akan tampak indah jika mendapat cahaya yang cukup bagus. Semua settingyang kita lakukan dalam aperture, shutter speed dan ISO sebenarnya merujuk pada usahauntuk mendapatkan cahaya yang cukup.Kemampuan seorang fotografer dalam mengatur dan menghitung pencahayaan akanmenentukan kualitas gambar yang dihasilkan.Cahaya yang seperti apa yang diharapkan dalam sebuah pemotretan sebetulnya sangatbergantung pada kesan apa yang ingin ditimbulkan dan bagaimana komposisi yangdiharapkan dari cahaya & bayangan dalam foto.Untuk awal, yang harus diperhatikan dari cahaya adalah:
1. Intensitas,seberapa kuat cahaya tersebut. Cahaya yang sangat kuat akan menimbulkan bayanganyang jelas (harsh) sedangkan cahaya yang lemah akan menimbulkan bayangan yanglembut (soft). Pada pemotretan di luar ruang, cahaya alami (matahari) akan tersedia sejakterbit matahari (skitar 05.00) hingga senja (sekitar 18.00), adapun cahaya denganintensitas tinggi akan diperoleh pada 09.00-15.00.
2. Arah datang cahaya,ini akan berpengaruh pada metering dan komposisi hilight & shadow pada obyek. Arahdatang cahaya secara jelas akan mempengaruhi arah dan ukuran bayangan. Padapemotretan model, arah datangnya cahaya juga mempengaruhi ekspresi model.
3. Spektrum,atau banyaknya ‘warna’ yang terkandung dalam cahaya. Cahaya matahari yang berwarna putih kekuningan sebetulnya merupakan gabungan dari banyak spektrum warna, beberapadi antaranya mungkin anda ingat sebagai jajaran warna pelangi mejikuhibniu, tapisebetulnya spektrum cahaya matahari lebih luas dari itu.Adapun sumber pencahayaan dalam pemotretan dapat dibagi menjadi:
1. Available light (ambient),Available light yaitu cahaya yang ada atau tersedia pada saat pemotretan, baik berupa cahaya alami(sinar matahari) maupun cahaya buatan seperti lampu atau lilin yang tidak dikhususkan untuk tujuanpemotretan
2. Artificial light,Artifical light yaitu cahaya yang sengaja diadakan untuk tujuan pemotretan. Pencahayaan tipe inidibedakan lagi menjadi 2 macam, yaitu: 
1 Continuous source, yaitu sumber cahaya yang terus menerus menyala, misalnya lampu spot (studio light)  
2 Uncontinuous source, yaitu sumber cahaya yang hanya menyala sesaat saat pemotretan, biasanya berupa flash/ blitz.
Fungsi Cahaya/Pencahayaan Menerangi objek Melihat, memfokus, memotret Menginformasikan tentang objek Memberikan nuansa, rasa.
Sifat Dasar Cahaya /Pencahayaan 
1. Cahaya dapat menembus Cahaya dapat menembus bahan-bahan yang tidak padat seperti kain, kertas kalkir dan kaca sehingga kualitas kerasnya cahaya dapat dibuat lunak atau soft. 
2. Cahaya dapat difokuskan Cahaya dapat kita salurkan kearah mana kita kehendaki, dia dapat dikumpulkan dan difokuskan agar kuantitasnya lebih besar lagi. Sebagai contoh adalah sinar Matahari yang difokuskan oleh surya kanta atau kaca pembesar. 
3. Cahaya dapat dipantulkan Cahaya itu dapat pula kita belokan atau kita pantulkan dengan benda yang mempunya daya pantul yang tinggi seperti cermin, styrofoam, kertas perak dll yang lazim kita sebut dengan reflektor untuk menyinari bagian-bagian yang gelap. 
4. Cahaya mempunyai warna Semua sumber cahaya mempunyai warna atau umumnya kita sebut dengan suhu warna dalam hitungan derajat Kelvin dan dapat diukur dengan Kelvin Meter / Color Meter. Walaupun tidak secara fisik memberikan efek yang sama dengan suhu panasnya api atau dinginnya es, secara psikologi warna dapat juga dikelompokan seperti contoh warna yang hangat (merah & kuning) dan dingin (biru & hijau). Cahaya dari sang Suryapun mempunyai warna yang berbeda disepanjang hari Pada pagi dan sore hari akan memberikan warna tone color atau warna yang hangat kekuning kuningan, maka dari itu pemotretan model di outdoor dianjurkan pada saat seperti ini. Derajat Kelvin rata-rata pada siang hari adalah 5500K Lilin 1800K Bohlam 100watt 2850K Bohlam 500watt 3200K Fotoflood 3400K Flash 5500- 5700K Langit biru 10000-12000KC. Elemen Dasar Pencahayaan Main/key Light disebut juga cahaya utama. Key light merupakan bagian utama dan terpenting dalam pencahayaan dalam fotografi. Fungsi dari key light adalah untuk memberikan pencahayaan kepada objek fotografi sehingga memberikan kesan bentuk dan dimensi dari objek tersebut. Key Light merupakan bagian pemberian pencahayaan yang paling terang dalam pencahayaan fotografi. Fill light adalah cahaya pengisi yang digunakan untuk membantu menerangi daerah yang gelap atau bayangan. Biasanya peletakan fill in Light berlawanan arah dengan main light. Intensitas fill in light biasanya lebih kecil dari main light. Back light/Background light kadang disebut juga dengan istilah rim light. Banyak orang mengartikan rim light dengan cahaya yang menerangi dari arah belakang tetapi agak menyamping. Sementara Back Light didifinisikan cahaya yang benar-benar datang dari arah tegak lurus dari belakang. Back light kadang disebut juga dengan istilah rim light. Banyak orang mengartikan rim light dengan cahaya yang menerangi dari arah belakang tetapi agak menyamping. Sementara Back Light didifinisikan cahaya yang benar-benar datang dari arah tegak lurus dari belakang. Rim Light cahaya yang datang dari arah belakang objek. Namun banyak orang yang berpendapat Rim Light dengan cahaya yang datang dari arah belakang namun menyamping. Rim Light juga digunakan untuk menghasilkan pinggiran atau sisi-sisi objek menjadi berpendar. Rim Light menghasilkan cahaya aksen yang member tambahan dimensi atau kedalaman pada objek. Background light merupakan cahya yang digunakan untuk menerangi latar belakang. Selain memberikan pencahayaan pada latar belakang, penggunaan Background light berguna untuk memisahkan anatar objek dengan latar belakang.
Beberapa contoh teknik key light dalam pemotretan :High Key Lighting High Key LightingTeknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang,biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuaibiasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk.Low Key Lighting Low Key LightingLOW KEY lighting sebenarnya mirip dengan teknik HI-KEY, sama-sama menonjolkan kontras darisebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto LOWKEY pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto inisangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya.Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untukmenghasilkan detail dan kedalaman foto.Candle Light Candle Light - Photo by: TuhinHasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan LOW KEY. Bedanya terletak pada sumber cahayayang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkanmemberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh.Teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang inginmemberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknikfoto dengan kecepatan rendah. Split Lighting Split Lighting - Photo by: SamanthaSplit lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto.Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis fotoportrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluanfoto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya. Horror Lighting Horror Lighting - Photo by: EkillianTeknik foto horor hampir mirip dengan teknik LOW LIGHT dan SPLIT LIGHTING,perbedaannyahanya pada ANGLEpengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model.Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model.Butterfly Lighting Butterfly Light - Photo by: Oneslidefotography.comTeknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto denganbayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu.LIGHTING jenis ini sangatcocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto. Rembrandt Lighting Rembrandt LightTeknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyakdigemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yangterbatas. Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disampinghidung atau di bawah mata.Sedangkan Rembrandt sendiri diambil dari nama pelukis yang sering melukis denganmenggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan inimemberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto.D. Arah Cayaha/Pencahayaan pada Objek Front light Side light Back light E. Efek Cahaya/Pencahayaan pada Objek Highlight area Highlight adalah cahaya yang di berikan kepada objek fotografi, di mana membentuk bagian terang. Bagian yang di maksud adalah bagian yang paling banyak mendapatkan cahaya. Shadow area Shadow adalah bagian di mana objek yang paling sedikit mendapatkan pencahayaan/cahaya, sehingga yang dihasilkan nanti adalah bidang gelap (bayangan). Shadow tercipta karena cahaya yang datang terhalang oleh bagian tertentu dari objek yang akan di potret. Semakin keras cahaya yang menyinari objek, maka akan tercipta perbandingan highlight dan shadow yang amat kontras. Bagian terang menjadi sangat terang dan bagian gelap menjadi sangat gelap. Hal ini sangat mungkinkan terjadinya kehilangan detail dari objek yang difoto. Sedangkan apabila intensitas cahayanya semakin lembut menuju objek, maka dengan sendirinya perbandingan rasio ini menjadi turun. Namun apabila terlalu lembut, maka foto yang dihasilkan pun bisa terasa datar/flat.F. Alat dan Asesoris Pendukung Pencahayaan (indoor dan outdoor) - Lampu - Standar Reflektor - Softbox - Payung - Honeycomb - Light meter/flash meter - tripod Teknologi foto digital terus berkembang, berbagai alat bantu fotografipun bermacam- macam pula bentuk dan fungsinya. Dalam teknologi digital seperti sekarang, dibutuhkan segala hal yang praktis dinamis tapi bagus. Salah satunya adalah peralatan-peralatan fotografi, dalam hal ini adalah lampu untuk menghasilkan cahaya/lighting buatan (ARTIFICIAL LIGHTING). Saat pertama belajar fotografi, memang sering dibingungkan dengan berbagai peralatan lampu studio, baik untuk INDOOR fotografi maupunOUTDOOR fotografi.Dewasa ini, untuk menghasilkan cahaya buatan tidak selalu harus menggunakan lampustudio dengan harga yang mahal, STROBIST sebagai suatu teknik bermain cahayadengan menggunakan cahaya buatan dari lampu kilat (flash) adalah alternatif yangmurah. Meski dengan hasil yang tidak sebagus lampu studio, terbukti teknik ini banyaksekali digemari. Hanya berbekal 2 flash atau lebih sudah bisa membuat cahaya buatanyang menarik, tergantung mengkomposisikan dan pengaturan intensitas cahayanyasaja.Bahkan sekarang banyak dibuat oleh perusahaan-perusahaan cina alat bantumenyerupai asesoris lampu studio besar semacam, barndoor, honeycomb, standardreflector, snoot, softbox, dan lain-lain. Fungsi Asesoris dan Alat Pendukung Pencahayaanindoor dan outdoor Standar Reflektor: Berfungsi mengarahkan sinar ke objek. Cahaya yang dihasilkan sangat kuat dengan sudut pancaran yang terbatas. Softbox: Memiliki sifat melunakkan cahaya, merata, dan menghilangkan bayangan. Kuat sinar berkurang 3-4 stop, pancaran luas. Payung Pemantul: Melunakkan cahaya yang datang ke obyek agar lebih merata. Biasanya sinar yang datang ke obyek terlalu kuat dan menghasilkan bayangan pekat. Sifat cahaya yang dihasilkan kontras masih tinggi, kuat sinar berkurang 1-2 stop, sudut pancar cahaya luas. Payung Pemantul Payung Transparan Payung Transparan: Memiliki fungsi sama dengan payung pemantul, hanya saja cahaya yang dihasilkan lebih lunak, merata, dan lembut. Kuat sinar turun 2-3 stop. Honeycomb:Penyinaran lebih terarah, memusat, simetris,dan sudut penyinaran dipersempit. Biasanyadigunakan untuk penyinaran pada bagian-bagian tertentu, intensitas cahaya yangdihasilkan lumayan kontras tergantung ukuranhoneycomb (lubang-lubang tawon).Light meter/flash meter:Light meter adalah alat uji untuk mengukurintensitas cahaya atau mengukur jumlahcahaya yang masuk melalui alat uji ukurcahaya ini. Dalam fotografi, pengukur cahayayang sering digunakan untuk menentukaneksposur yang tepat untuk foto. Modelling Lamp Lampu untuk menghasilkan cahaya yang membantu kita untuk menentukan, melihat arah jatuhnya bayangan obyek. Biasanya hanya ada di lampu studio. Menyala sebelum lampu digunakan/di TRIGGER. Barndoor : Mengarahkan sudut pencahayaan agar lebih terarah pada bagian obyek yang diinginkan dan tidak menggangu bagian lain yang tidak ingin ditonjolkan/diperlihatkan. Fungsi lain Barndoor dikombinasikan dengan untuk menghilangkan efek FLARE/FOG saat lampu berhadapan dengan kamera. honeycomb dan gel/filterSebagian besar peralatan tersebut digunakan untuk lampu studio. Namun ada juga yangdibuat khusus untuk STROBIST mania, ukuran lebih kecil dan digunakan untuk flash/lampukilat dengan fungsi yang sama layaknya lampu studio profesional.Mini Lighting yang cocok untuk strobist mania.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar