Iman kepada Kitab-kitab Allah
Pengertian Iman kepada Kitab-kitab Allah
1. Pengertian kitab-kitab Allah
Sebelum membahas tentang kitab-kitab Allah swt, terlebih dahulu kita jelaskan tentang
pengertian kitab dan suhuf.Kitab ialah wahyu allah swt. Yang disampaikan kepada para Rasul
untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedomanhidupnya. Sedangkan yang
dimaksud suhuf ialah wahyu Allah swt. yang disampaikan kepada para rasul, merupakan
dasar atau nasihat secara umum tetapi tidak wajib disampaikan atau diajarkan kepada umat
manusia. Suhuf dapat pula diartikan dengan lembaran-lembaran yang tertulis.
Beriman kepada kitab-kitab Allah swt. berarti mempercayai dan meyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah swt. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu
untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia.
Beriman kepada kitab-kitab Allah swt merupakan rukun iman yang ketiga. Umat Islam wajib
percaya dan meyakini dengan sungguh-sungguh.
Secara bahasa, Kitab artinya tulisan, buku, ketetapan. Sedangkan menurut syariat agama Islam, yang dimaksud kitab
adalah kumpulan wahyu yang dibukukan yang diberikan/diturunkan kepada
para nabi didalamnya terkandung ajaran/syariat yang harus dijalankan
oleh manusia, dan wajib disebarluaskan
2. Pengertian Beriman kepada Kitab-kitab Allah
Beriman
kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para rasul
untuk disampaikan kepada umat manusia.
3. Dalil Naqli dan Aqli yang terkait dengan iman kepada kitab-kitab Allah
a. Dalil Naqli
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS.An
Nisa’:136)
b. Dalil Aqli
1.
Ditemukannya mayat raja firaun dilaut merah sekitar tahun 70an,
membuktikan adanya nabi Musa AS. Dan ini terdapat dalam Al Qur’an.
2.
Proses terjadinya hujan menurut ilmu fisika, dan proses terjadi
manusia dalam rahim menurut ilmu kedokteran. Semuanya sama dengan yang
tertulis di dalam Al Qur’an.
4. Garis besar Isi Kitab-kitab Allah
Secara gariis besar isi kitab-kitab Allah meliputi beberapa hal di bawah ini:
a. Ajaran tentang Tauhid (keesaan Allah)
b. Mengajarkan akidah (keimanan) yang benar.
c. Hukum-hukum dan peraturan Allah.
d. Berisi janji tentang pahala dan ancaman Allah.
e. Berisi perintah dan larangan Allah.
f. Berisi kisah tentang umat manusia terdahulu agar menjadi pelajaran.
5. Cara Beriman kepada Kitab-kitab Allah
a. Beriman kepada Kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur’an, caranya adalah:
1). Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah bukan karangan dari para rasul.
2). Meyakini kebenaran isinya.
b. Beriman kepada Al-Qur’an. Caranya
1). Meyakini bahwa Al-Qur’an itu benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad Saw.
2). Meyakini isi Al-Qur’an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikitpun.
3). Mempelajari, memahami dan menghayati isiAl-Qur’an.
4). Mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
B. Nama-nama Kitab Allah dan Rasul yang menerimanya
1. Kitab Taurat diwahyukan kepada nabi Musa as, sebagai pedoman dan petunjuk bagi kaum Bani Israil. Isi kandungan Kitab Taurat meliputi hal-hal sbb:
a. Kewajiban meyakini keesaan Allah.
b. Larangan menyembah berhala.
c. Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia.
d. Supaya mensucikan hari Sabtu (Sabat)
e. Menghormati kedua orangtua.
f. Larangan membunuh sesama manusia tanpa alasan yang benar.
g. Larangan berbuar zina.
h. Larangan mencuri.
i. Larangan menjadi saksi palsu.
j. Larangan mengambil hak orang lain.
2. Kitab Zabur
yang diwahyukan kepada nabi Daud as, sebagai pedoman hidup bagi
kaumnya. Kitab Zabur berisikan do’a-do’a, dzikir, nasehat, dan kata-kata
hikmah.
3. Kitab Injil
yang diwahyukan kepada nabi Isa as. sebagai pedoman dan petunjuk hidup
bagi kaum Bani Israil Berisikan tetang mengesakan Allah. Injil bertugas
memperbaiki agama Bani Israil yang telah menyeleweng. Dijelaskan
didalamnya bahwa kelak akan datang nabi akhir jaman yaitu nabi Muhammad
SAW.
4. Kitab Al Qur’an
yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw, untuk menjadi petunjuk dan
pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya bangsa Arab. Al-Qur’an
sebagai kitab suci terakhir, isinya meliputi seluruh kitab-kitab
terdahulu.
Pada
dasarnya semua kitab-kitab Allah mengandung ajaran yang sama, yaitu:
ajaran tentang tauhid (mengesakan Allah). Yang membedakannya tentang
tata cara (syariat) disebabkan adanya perbedaan waktu dan
tempat.
Selain
4 kitab tersebut, Allah swt telah menurunkan suhuf. Suhuf berasal dari
kata shahifah, yang artinya lembaran wahyu Allah swt.
Firman Allah Swt :
Artinya: Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang terdahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa (QS. Al-’Ala:18-19)
Diantara nabi-nabi yang menerima suhuf adalahsbb:
g. Nabi Adam a.s 10 suhuf.
h. Nabi Syis a.s menerima sebanyak 60 suhuf.
i. Nabi Idris a.s menerima sebanyak 30 suhuf
j. Nabi Ibrahim as menerima sebanyak 30 suhuf
k. Nabi Musa as menerima sebanyak 10 suhuf
C. Al Qur’an sebagai kitab Suci Umat Islam
Al-Qur’an menurut bahasa artinya bacaan. Sedangkan menurut istilah: Al-Qur’an adalah kalam
atau firman Allah berupa mukjizat yang diwahyukan kepada nabi Muhammad
SAW melalui malaikat Jibril yang membacanya termasuk ibadah.
Al Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan,22 hari. Teridiri dari 30 juz, 114 surah, 6666 ayat,74437 kalimat, dan 325345 huruf. Turunnya Al Qur’an disebut nuzulul qur’an. Wahyu pertama kali diturunkan adalah Surat Al ‘Alaq ayat 1-5,
artinya:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu(1), Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah(2), Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah(3), Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam(4), Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5)
(QS. Al Alaq : 1-5)
Ayat
tersebut diturunkan pada malam tanggal 17 Ramadhan 610 Masehi di gua
Hiro ketika Nabi Muhammad Saw sedang berkhalwat. Pada saat itu pula
Muhammad saw diangkat sebagai Rasulullah atau utusan Allah swt untuk
menyampaikan risalah kepada seluruh umat manusia pada usia 40 tahun.
Sedangkan ayat terakhir diturunkan adalah Surat Al Maidah ayat 3,
Artinya:
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama
bagimu (QS. Al Maidah: 3)
Ayat
terakhir tersebut diturunkan pada tanggal 9 Zulhijjah10 Hijriyah di
Padang Arafah ketika beliau sedang melaksanakan ibadah haji wada’ (haji
perpisahan) karena beberapa hari setelah menerima wahyu tersebut Nabi
Muhammad wafat pada tanggal 12 Rabiul Awwal 11 Hijriyah bertepatan 8 Juni 632 M.
D. Keistimewaan Al Qur’an atas kitab-kitab yang lain
1. Al Qur’an merupakan mu’zijat nabi Muhammad SAW. Karena itu tidak ada seorangpun yang bisa membuat kitab seperti Al Qur’an.
Firman Allah QS. Al Isra’: 88:
Artinya:
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat
yang serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang
serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi
sebagian yang lain" (QS. Al Isra’: 88)
Baca dan pelajari juga juga QS. Al-Baqoroh ayat: 23)
2. Al-Qur’an merupakan kitab Allah yang dijamin kemurnian isinya oleh Allah sampai kiamat.
Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (QS. Al Hijr: 9)
3. Al Qur’an memiliki isi kandungan paling lengkap dan sempurna dan berlaku untuk seluruh umat manusia.
4. Al Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan.
5.
Al Qur’an mengandung semua hukum yang sesuai dengan perkembangan zaman
dan berlaku sepanjang masa, seperti akidah, fikih, akhlak, muamalah
(pergaulan).
E. Al Qur’an sebagai sumber hukum dan pedoman hidup sehari-hari
Bagi
umat Islam Al-Qur’an bukan sekedar bacaan yang mendatangkan pahala,
tetapi lebih dari itu adalah sebagai pedoman hidup yang wajib diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengamalkan Al-Qur’an kita akan
memperoleh kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat.
Firman Allah
Sabda Rasulullah Saw:
artinya : Kutinggalkan untukmu dua perkara, kalian tidak akan tersesat
selama berpegang kepada kedanya, yaitu kitabullah (Al Qur’an) dan
sunah-Nya. (HR. Hakim)
F. Mencintai Al-Qur’an sebagai Kitab Allah
Sikap yang mneunjukkan bahwa kita termasuk yang mencintai Al-Qur’an dapat dibuktikan dengan berbagai cara, misalnya sbb:
1. Melangkan waktu setiap hari untuk membaca Al-Qur’an dengan memahami arti bacaannya.
2. Membaca Al-Qur’an secara benar sesuai hukum bacaan tajwid.
3. Meletakkan Al-Qur’an ditempat yang terhormat, bukan disemabarang tempat.
4. Tidak membaca atau acaan membawa lafal-lafal Al-Qur’an ditempat yang kotor, seperti WC dll.
5. Mengamalkan ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan mnejadikannya sebagai pedoman hidup.
6. Mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain yang belum dapat membaca atau memahami isinya.
7. Melakukan kajian Al-Qur’an untuk menjawab berbagai persoalan yang dihadapi.
8. Hikmat dan tenang ketika mendengarkan Al-Qur’an dimanapun berada.
G.Kedudukan Kitab - Kitab Allah SWT antara lain :
1. Sebagai pedoman manusia dalam hubungan dengan Allah SWT
Manusia sebagai pengemban
risalah, wajib beriman kepada kitab – kitab Allah SWT dan memahaminya,
karena kitab suci Al – Qur’an adalah kitab suci yang memuat ajaran –
ajaran yang tercantum dSalam Zabur, Taurat dan Injil yang asli sekaligus
yang menyempurnakan isi kitab – kitab yang terdahulu tersebut.
2. Sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungan dengan diri sendiri.
Dengan memahami
keberadaan dirinya sebagai mahluk Allah SWT, maka manusia sadar tentang
fungsi dan tugasnya dalam kehidupannya di dunia ini.
3. Sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungan dengan sesama manusia.
Tidak dapat dipungkiri
lagi, bahwa setiap manusia didunia ini membutuhkan orang lain sebagai
mitra dalam hidupnya, karena tidak seorang pun dapat hidup tanpa bantuan
orang lain (QS. Az-Zukhruf (43):32).
4. Sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungan dengan alam dan lingkungannya.
Dalam memanfaatkan alam
ini, manusia tidak dapat terlepas dari peraturan – peraturan Allah SWT
yang berlaku di alam semesta ( Sunnatullah ), tetapi pemanfaatan
tersebut mesti disesuaikan dengannya, agar dapat menjadi rahmat bagi
kehidupan manusia sesuai dengan ke-universalan ajaran kitab Allah SWT.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam (QS. Al-Anbiya (21):107)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar