Minggu, 19 Oktober 2014

ekonomi


1.      Apa yang dimaksud barang dan jasa maksud sendiri ?
Yang saya baca dari sumber internet
            Barang : Barang atau komoditas dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau jasa yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan. Hasil dari proses transformasi sumberdaya, sehingga bisa dilihat, diraba, disentuh, dirasa, disimpan, dipindahkan, dan mendapatkan perlakuan fisik lainnya.
            Jasa : Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan yang ditawarkan atau dijual.
Kesimpulan saya barang dan jasa
            Adalah jasa adalah nilainya sedangkan barang adalah aktivitasnya. Kita tidak mungkin terlepas dengan barang dan jasa, keduanya memang selalu bersamaan terutama dalam kegiatan ekonomi kita sering membeli barang maupun jasa berbagai bentuk. Dari segi bentuk barang itu produk yang berbentuk yang dapat dipegang dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup.  Jasa dapat didapat dari orang lain untuk diri sendiri ketika membutuhkan suatu layanan. Pada umumnya barang dan jasa sama-sama dapat diperoleh dengan cara membayar atau membeli. Barang juga dapat diperoleh tanpa tahu siapa orang yang telah membuat barang tersebut tapi jasa dapat diperoleh dengan campur tangan dari pada pemberi jasa tersebut.
2.      Apa perbedaan barang ekonomi dan barang bebas?
Barang Ekonomi
Barang Bebas
Barang yang tersedia dalam jumlah yang sedikit daripada jumlah maksimum yang dibutuhkan masyarakat. Biasanya barang ini selalu bernilai jual dan sifatnya terbatas, artinya perlu pengorbanan untuk mendapatkannya. Produksi barang ekonomi memerlukan sumber daya ekonomi yang terbatas jumlahnya. Artinya jumlah produksinya ada batasan tertentu.
Barang yang tersedia dalam jumlah melebihi kebutuhan manusia. Maksudnya barang tersebut tidak punya nilai ekonomis dan tidak perlu pengorbanan untuk mendapatkannya. Dalam ilmu ekonomi, barang bebas tidak akan pernah dibahas atau selalu di abaikan karna tidak ada problem ekonominya.
EX: makanan, pakaian,rumah
EX: udara

Manfaat matematik dalam ilmu ekonomi?
Digunakan sebagai alat untuk menyederhanakan penyajian dan pemahaman masalah. Dimana dengan metematik masalah dalam ilmu ekonomi dapat lebih menjadi sederhana untuk disajikan, dianalisis, dipecahkan dimana konsep matematika menjadi sangat penting untuk menganalisis suatu permasalahan tersebut. Berfungsi juga sebagai antarvariabel tersebut dalam bentuk persamaan matematis. Model matematika tersebut digabungkan denan konsep ekonomi agar  dapat lebih dipahami serta dapat menggambarkannya dalam contoh prakteknya.

Kamis, 16 Oktober 2014

Way Of Life

Islam sebagai Way Of  Life

a.      Pengertian

            Sebenernya apa sih islam itu?
            Islam adalah Way Of Life pandangan hidup dan sistem hidup universal, juga denyut nadi yang mensejarah sepanjang peradaban manusia. Sampai kapanpun dimanapun islam kian diperbincangkan karna menjadi suatu topik yang menarik untuk di ketahui oleh orang-orang yang tengah kehilangan hidup yang pasti. Kenyataanya islam bukanlah satu-satunya jalan hidup yang ada, dari zaman onta hingga toyota pada hakikatnya manusia mencari kebahagian dan maslahat dalam hidupnya. Ya tergantung manusia itu sendiri akan berbuat baikkah? Atau buruk?
            Dan apa sih agama islam itu?
            Agama islam adalah agama allah, dari Allah dan untuk Allah. Diamanatkan kepada umat pengikut Allah. Sejak jaman nabi Adam, Musa, dan Isa agama Allah adalah islam, meskipun agama yahudi diklaim sebagai agama yang dibawa oleh nabi Musa juga agama kristen yang di klaim sebagai ajaran yang dibawa oleh nabi Isa. Padahal sebenarnya ajaran yang dibawa oleh Musa dan Isa untuk masalah akidah adalah sama, sama-sama mengesakan Allah. Hanya berbeda dalam hal syara’ yang lain. Jadi, makna islam dapat dipersempit lagi sebagai agama yang diamanatkan kepada umat pengikut Rasulullah Muhammad SAW.

b.      Tujuan

            Tujuan islam adalah untuk mewujudkan kemaslahatan dan menghindarkan kerusakan dan bahaya dari seorang hamba baik dulu, sekarang dan zaman yang akan datang. Sehingga akan tercapailah kebahagian yang hakiki dimanapun berada.

c.       Fungsi islam

·         Sebagai pembimbing dalam hidup
·         Penolong dalam kesukaran
·         Penentram batin
·         Pengendali moral

d.      Sumber ajaran islam

Sumber ajaran islam itu ada 3 :
1.      Al-Quran = Mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW bahkan terbesar juga dibandingkan mukjizat para nabi sebelumnya. Al-Quran membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah di tetapkan sebelumnya.
2.      Hadist (As-Sunnah) = segala perkataan, perbuatan, persetujuan serta kebiasaan nabi Muhammad SAW.
3.      Ijtihad = berfikir keras untuk menghasilkan hukum atas suatu masalah yang secara tidak jelas di sebutkan dalam al-quran dan as-sunnah. Pelakunya disebut mujtahid.
Sumber ajaran islam pertama dan kedua Al-Quran dan Hadist langsung dari Allah SWT dan nabi Muhammad SAW . sedangkan yang ketiga yaitu Ijtihad merupakan hasil pemikiran umat islam, yakni para ulama mujtahid (yang berijtihad) dengan tetap mengacu kepada Al-Quran dan As-Sunah.

e.       Ruang lingkup ajaran islam (Tuhan, Manusia, Penciptaan, Keselamatan dan Alam semesta)

Secara garis besar ruang lingkup agama islam mencakup :
1.      Hubungan manusia dengan penciptaNya (Allah SWT)
‘Dan aku tidak  menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu’ (Qs.Az-Zariat :56)
Hubungan manusia dengan Allah disebut dengan pengabdian (ibadah). Pengabdian manusia bukan untuk kepentingan Allah , Allah tidak berhajat kepada siapapun, pengabdian itu bertujuan untuk mengembalikan manusia kepada asal penciptaannya yaitu Fitrah (kesucian)-Nya agar kehidupan manusia diridoi Allah SWT.
2.      Hubungan manusia dengan manusia
‘Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan’ (Qs. Al-Maidah :2)
Agama islam memiliki konsep dasar mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dll. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran tentang ajaran yang berkenaan dengan hubungan manusia dengan manusia atau disebut hubungan kemasyarakatan. Semua konsep bertumpu pada satu nilai yaitu saling tolong menolong antar sesama manusia.
3.      Hubungan manusia dengan makhluk lain lingkungannya
‘tidaklah kamu perhatikan, sesungguhnya Allah telah menundukan untuk (kepentingan)mu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin’ (Qs.Luqman :20)
Seluruh benda-benda yang allah ciptakan yang ada di alam ini mengandung manfaat bagi manusia. Alam raya ini wujud tidak terjadi begitu saja, akan tetapi Allah ciptakan dengan sengaja dan dengan hak.

f.       Karakteristik ajaran islam

Pemahaman kita terhadap ajaran islam secara syamil (menyeluruh) dan kamil (sempurna) menjadi satu keharusan. Disinilah letak pentingnya kita memahami karakteristik atau ciri-ciri khas ajaran islam dengan baik.
1.      Robaniyyah
Bahwa islam merupakan agama yang bersumber dari Allah SWT bukan dari manusia, sedangkan nabi Muhammad SAW tidak membuat agama ini, beliau hanya menyampaikannya. Karena kapasitasnya sebagai nabi beliau bebicara berdasaekan wahyu yang diturunkan kepadanya.
2.      Insaniyah
Islam merupakan agama yang diturunkan untuk manusia, karna itu islam merupakan satu-satunya agama yang cocok dengan fitrah manusia.
3.      Syumuliyah
Islam merupakan agama yang lengkap, tidak hanya mengutamakan satu aspek lalu mengabaikan aspek lainnya.
4.      Al-Waqiyyah
Realistis , ini menunjukan bahwa islam merupakan agama yang dapat diamalkan oleh manusia, meskipun latar belakang mereka berbeda. Islam sendiri tidak bertentangan dengan realitas perkembangan zaman.

5.      Al- Wasathiyah
Di dunia ini ada orang yang hanya menakankan pada persoalan-persoalan tertentu, misalnya lebih menekankan materi daripada rohani, ataupun mengutamakan aspek logika daripada perasaan. Maksudnya ummatan wasathan adalah umat yang seimbang dalam beramal, baik yang menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran maupun kebutuhan rohani.
6.      Al-Wudhuh
Konsepnya yang jelas. Kejelasan konsep membuat umatnya tidak bingung dalam memahami dan mengamalkan ajaran islam.
7.       Al-Jamu Baina Ats-Tsabat wa Al-Murunah
Ajaran islam yang permanen dan fleksibel. Permanen maksudnya tidak bisa diganggu gugat. Misalnya, shalat lima waktu yang harus di kerjakan, tapi dalam melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel, bila seorang muslim sakit dia bisa shalat dengan duduk atau berbaring. Namun dalam pelaksanaanya bukan berarti kebenaran islam tidak mutlak, tapi yang fleksibel adalah pelaksanaannya.

Dengan demikian menjadi jelas untuk kita bahwa islam merupakan satu-satunya agama yang sempurna dan kesempurnaan itu memang bisa dirsakan oleh penganutnya yang setia.


Rabu, 30 April 2014

Pergaulan bebas dan Pergaulan Islam

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang kebudayaan Indonesia sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non muhrim) merupakan hal yang tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.
B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan pergaulan bebas ?
2.Apa yang dimaksud pacaran dalam pengertian islam ?
3.Bagaimana pandangan agama islam tentang pergaulan bebas ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Bebas
Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas karena adanya pertentangan dari lawan jenis, adanya tekanan dari keluarga dan teman. Dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat, dari 5% ada tahun 1980-an menjadi 20% di tahun 2000. telah dilakukan penelitian mengenai gambaran pengetahuan remaja tentan seks bebas di Desa Paya Bakung Dusun I B Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2006.
Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diajukan responden dengan jumlah sampel 42 responden. Hasil penelitian yang terlibat pergaulan tidak baik sebanyak 80,9% sedangkan remaja yang memperoleh sumber informasi tentang seks bebas sebanyak 47,6% dan remaja yang keadaan ekonominya baik sebanyak 35,6% serta remaja yang berpengetahuan cukup tentang seks bebas sebanyak 43% sedangkan baik dan kurang masing-masing sebanyak 28,5%.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kurangnya pengetahuan remaja tentang seks bebas disebabkan karena kurangnya kesadaran remaja tentang keadaannya dan tidak ada keterbukaan antara orang tua dan anaknya.
Munculnya istilah pergaulan bebas seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam peradaban umat manusia, kita patut bersyukur dan bangga terhadap hasil cipta karya manusia, karena dapat membawa perubahan yang positif bagi perkembangan/kemajuan industri masyarakat. Tetapi perlu disadari bahwa tidak selamanya perkembangan membawa kepada kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu dapat membawa kepada kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak negatif yang diakibatkan oleh perkembangan iptek, salah satunya adalah budaya pergaulan bebas tanpa batas.
Dewasa ini pergaulan remaja, baik remaja sekolah maupun remaja kuliah, telah mengalami suatu tahapan yang berbeda dengan adat budaya dan agama yang menjadi sandaran norma dan aturan dalam hubungan interaksi antar manusia. Dalam pergaulan yang semakin bebas ini memunculkan berbagai bentuk kebiasaan lain. Dari pola pikir yang materialistic dan mencari kenikmatan instant walau sesaat telah menjadi sisi kehidupan tersendiri.
Dari kebebasan pergaulan meskipun ada segi positifnya yaitu kebebasan berfikir dan berkreasi dengan kerja sama antar lawan jenis sehingga menghasilkan kreasi solid karena kedekatannya, mempunyai sisi lain dengan lahirnya berbagai gejala sosial diantarannya terjadi sex pra-nikah. Sex bebas yang merebak di kalangan remaja adalah fenomena dimana aturan dan norma kehidupan yang telah di ajarkan agama dan aturan yang menjadi kesepakatan bersama antar manusia telah terabaikan, tergusur oleh pemikiran yang serba untuk kesenangan.
Perilaku sex bebas ini selain telah mengabaikan norma, juga telah mendorong terjadinya pegeseran fungsi utama sex bagi manusia. Dari tujuan utama sebagai sarana regenerasi telah beralih menjadi sarana pemuasan nafsu semata. Naluri sex merupakan sumber tenaga manusia untuk terus melestaikan spesiesnya dimana dalam pertumbuhannya remaja hingga dewasa dorongan sex ini makin kuat. Jika tanpa ada pengatur atau pengontrol oleh norma agama, sosial masyarakat dan pendidikan sex akan terjadi dominasi nafsu dalam diri.
Pergaulan bebas antar lawan jenis mendorong terjadinya hamil pra-nikah, lebih parah jika setelah hamil laki-laki ini tidak bertanggung jawab dengan meninggalkannya, gadis yang sudah tidak ‘gadis’ lagi ini untuk menghindari rasa malu terhadap orang tua, teman dan masyarakat, atau karena suruhan dari teman laki-lakinya yang tidak mau menikahinya cenderung mengambil jalan pintas dengan menggugurkan kandungannya. Inilah fenomena social remaja yang makin marak dalam kehidupan manusia dimana praktek aborsi sebagai mediator alternative bagi para pezina dalam mencari jalan pintas menjadi solusi terakhir.
Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari istilah pergaulan bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.
Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal ini telah tercantum dalam surat An-Nur ayat 30-31. Telah dijelaskan bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang dengan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang.
B. Pacaran adalah Pergaulan Bebas
Pacaran merupakan satu konsep yang sama dengan pergaulan bebas. Dari sumber di atas kita telah mengetahui bahwa pergaulan bebas tidak mengenal batas-batas pergaulan. Para remaja dengan bebas saling bercengkrama, bercampur baur (ikhtilat) antara lawan jenis, akibatnya mudah di telusuri berkembanglah budaya pacaran.
Kecintaan terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia. Tetapi pacaran buakanlah wadah yang tepat. Cinta bukanlah sekedar pandangan mata ataupun kerlingan. Bukan pula lembaran surat yang berisi pujian kata yang melebihi dari ikatan pernikahan, dan cinta tidak akan berakhir dengan pernikahan.
Banyak orang yang mengagungkan dan memproklamirkan kata cinta. Namun mengapa gambaran dan kenyataan pahit mewarnai dunia cinta. Betapa banyak cinta berujung pada pembunuhan bayi-bayi yang tak berdosa. Banyak orang yang memiliki cinta melakukan hal yang keji. Cinta berubah menjadi perceraian dan mengakibatkan suramnya masa depan generasi mendatang. Mengapa pula cinta bisa dijajakan di sembarang tempat oleh wanita berbusana minim ? Hal-hal yang mengenaskan sekaligus memalukan itu menjadi daftar persoalan yng melingkupi dunia cinta.
Sebagian orang berpendapat bahwa cinta bermakna kecenderungan terus menerus disertai dengan hati yang meluap-luap. Inilah yang membuat seseorang menjadi buta dan tuli. Kebutaan ini dapat diartikan tidak lagi melihat tata nilai terutama nilai-nilai syariat islam, sehingga banyak orang menabrak nilai-nilai Islam dalam mengekspresikan cintanya. Dan yang dimaksud tuli yaitu tidak mau mendengar nasihat-nasihat agama yang seharusnya dapat membingkai cintanya. Seperti yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, “Kecintaanmu kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli.” (HR. Ahmad). Lain halnya dengan seseorang yang berada dalam wilayah tidak terlarang, seperti seseorang yang berada jauh dari rumah lalu merindukan istrinya.
Semua aktifitas tubuh kita berpotensi menimbulkan zina ketika digerakkan atas nama syahwat yang melesat lepas dari kendali fitrah. Namun nama Allah Maha Pemurah, zina yang dilakukan selain farji tidak sampai dikenakan hukuman cambuk. Ia masih bisa dihapus dengan taubat yang tulus dan ditebus dengan amal-amal shalih. Cara untuk menghindari zina adalah dengan mengendalikan hawa nafsu dan menutup rapat-rapat pintu zina.
C.Islam memandang Pergaulan Bebas
Banyak hal-hal yang negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas. Ini semua telah terlukis oleh mereka di belahan bumi Barat, yang dulu mengagung-agungkan kebebasan dalam segala hal, termasuk kebebasan seks, kini mereka menjerit. Angka perceraian sangat tinggi, dan pranata pernikahan diragukan. Akibatnya keluarga sebagai sendi masyarakat runtuh, kemudian terjadilah dekadensi moral. Wabah AIDS menebarkan kengerian dan ketakutan karena semakin liarnya perilaku masyarakat dalam free sex.
Apa yang terjadi di Barat dapat kita sinyalir dari tulisan George Balusyi dalam bukunya ; “Ledakan Seksual”, yaitu ; “pada tahun 1962, Kennedy menjelaskan, masa depan Amerika diancam bahaya, sebab para pemudanya cenderung dan tenggelam di dalam syahwat sehingga tidak mampu memikul tanggung jawab yang harus dipikul di atas pundaknya. Setiap tujuh pemuda yang maju untuk jadi tentara, terdapat enam pemuda yang tidak pantas dijadikan tentara. Sebab syahwat yang telah mereka lampiaskan itu, telah merusak keseimbangan hygienis dan psikis mereka”.
Budaya free sex tidak jauh berbeda dengan budaya pacaran. Dan dengan menghubungkan fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Juka hal ini dibiarkan, maka akan sangat berabhaya bagi kelanjutan da’wah Islam. Betapa sedihnya jika ummat Islam yang begitu besar tetapi akhlak para pemudanya penuh dengan kebobrokan. Naudzubillahi min zaalik.
D. Solusi
Menindak lanjuti mengenai permasalahan dalam makalah ini maka seharusnya kita sebagai pemuda islam yang berpendidikan haruslah mengetahui dampak dan akibat dari pergaulan bebas tadi. Sehingga kita tidak akan terjerumus dalam tindakan yang dilarangan oleh agama islam.
Pergaulan bebas dalam kehidupan bermasyarakat memang bukan hal yang asing lagi karena setiap hari para remaja sudah melakukan hal tersebut. Untuk mencegah hal itu maka haruslah ditanamkan pengetahuan tentang bahayanya pergaulan bebas karena dampak dari pergaulan bebas ini akan dirasakan oleh berbagai macam pihak seperti keluarga, masyarakat dan yang lebih menyesali atas tindakannya tersebut adalah dirinya sendiri.
Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahayanya pergaulan bebas maka para remaja haruslah diberikan pendidikan mengenai dampak pergaulan bebas dan memberikan pendidikan kerokhanian agar mereka sadar tentang apa yang saat ini sedang terjadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya penulis akan menyimpulkan beberapa hal,yakni sebagai berikut :
1. Islam telah menetapkan dan mengatur batas-batas dalam pergaulan bebas diantaranya dengan menjaga dengan pandangan mata dan memelihara kehormatan (tarji).
2. Islam tidak mengakui dan mengatur tata cara seperti yang ada pada saat ini.
3. Budaya pacaran adalah merupakan satu konsep yang sama dengan pergaulan bebas dan dampak negatif (bahayanya) tidak jauh berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Makatti, Abdurahman, 2001; Pacaran Dalam Kacamata Islam. Jakarta; Media Dakwah.
- Sultoni, Wahyu Bagja, 2007; Ilmu Sosial Dasar. Bogor; STKIP

Kisah Cinta

Awalnya...

            Perkenalkan nama aku Nabila aku lahir dengan kelebihan dan kekurangan tersendiri, anak ke-2 dari ayah dan mamah satu-satunya, ade punya bandel sekali, ga jarang nganggap aku seperti musuh. Teteh (sebutan kakak perempuan orang sunda) juga punya. Dirumah jadi ada 5 orang anggota keluarga, tapi nyaris sekali kita jarang melakukan komunikasi satu sama lain, gaada masalah ko emang dasarnya kaya gitu aja kali, bukan males juga tapi bingung apa yang mau di omongin satu sama lain. Aku sekolah di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan baru di Kota Sukabumi, aku bukan tipe orang yang gampang deket karna sikap pemalu aku yang sulit di hilangkan, aku punya misi untuk orang yang baru kenal = ya nanya dijawab gananya diem aja. Tapi bukan orang yang sulit untuk diajak berteman, aku males banget kalo udah ada cewe yang mau temenan orangnya rewel, bawel, centil, so kecakepan, so deket, dll. Semua orang yang aku temui waktu itu kayanya biasa-biasa aja, entah kenapa?

          Waktu jam istirahat aku lebih milih diem dikelas daripada harus gabung sama orang-orang aneh bin ajaib, yang so ngedeketin gurunya so galak so ferfect aduh padahal semuanya biasa aja aku rasa. Aku yakin dalam waktu deket bisa punya satu temen deket yang sejalan. Daaaaaan Thas’s right namanya Aulia, awal kenalan sih senyum-senyum gitu karna aku sendiri bukan tipe orang yang jutek, terus ngobrol-ngobrol tentang orang yang meninggal, nyambung pokoknya sampe ketawa-ketawa,penasaran, ga nyangka, nyaris semua orang dikelas pada perhatiin gitu. Duh emang yah, jodo, mati, rezeki, bahkan temen udah Allah semua atur. Kita satu jurusan, satu kelas, bangku deketan (udah elite bangkunya gaya anak kuliahan) pokoknya kita jadi sereng banget bareng. Nah jadi ceritnya dikelas aku deket sama Aulia sama Ardelia yang satu kecil yang satunya gendut dan aku tinggi. Aku rasa sudah lengkap kita ber3 berasa yang punya kelas sendiri udah mulai nakal-nakal suka pura-pura sakit biar diem di mushola, ngatain orang, ngomongin kelakuan orang dan ini itu. Tapi Ardelia sih biang dari semuanya, dan tau ga? Temen kita terus nambah seiiring waktu entah gimana deketnya, karna mungkin sering satu kelompok atau emang kebetulan doang, nih aku sebutin : jihan, rahmawati, andriana merekalah yang jadi tambahan.


          Berkat laptop, wifi yang super duper cepet aku kenal sama mereka, temen-temen satu kelas, kelas lain, dan anak dari keluarga Faisal..

Senin, 29 April 2013

SUKU SUNDA



Tanggal : 29-april-2013
Suku sunda
1.       Agama
2.       Kesenian
a.       Alat music
b.      Seni music
c.       Karya sastra
d.      Sisingaan
e.      Wayang golek
f.        Pencak silat
g.       Seni tari – ketuk tilu, tari merak,tari tobena
3.       Iptek
Cegeur, pinter, bener, tur singer
4.       Adat pernikahan
-          Nendeun omong
-          Lamaran
-          Tunangan
-          Seserahan
-          Upacara nikah
5.       Peralatan hidup
6.       System kekerabatan












Suku Sunda
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Wanita Sunda pemetik teh di masa Hindia Belanda
Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia, dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan Lampung. Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia. Sekurang-kurangnya 15,41% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Mayoritas orang Sunda beragama Islam, akan tetapi ada juga sebagian kecil yang beragama kristen, Hindu, dan Sunda Wiwitan/Jati Sunda. Agama Sunda Wiwitan masih bertahan di beberapa komunitas pedesaan suku Sunda, seperti di Kuningan dan masyarakat suku Baduy di Lebak Banten yang berkerabat dekat dan dapat dikategorikan sebagai suku Sunda.
Jati diri yang mempersatukan orang Sunda adalah bahasanya dan budayanya. Orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, dan riang.[2] Orang Portugis mencatat dalam Suma Oriental bahwa orang sunda bersifat jujur dan pemberani. Karakter orang Sunda yang periang dan suka bercanda seringkali ditampilkan melalui tokoh populer dalam cerita Sunda yaitu Kabayan dan tokoh populer dalam wayang golek yaitu Cepot, anaknya Semar. Mereka bersifat riang, suka bercanda, dan banyak akal, tetapi seringkali nakal. Orang sunda juga adalah yang pertama kali melakukan hubungan diplomatik secara sejajar dengan bangsa lain. Sang Hyang Surawisesa atau Raja Samian adalah raja pertama di Nusantara yang melakukan hubungan diplomatik dengan Bangsa lain pada abad ke 15 dengan orang Portugis di Malaka. Hasil dari diplomasinya dituangkan dalam Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal. Beberapa tokoh Sunda juga menjabat Menteri dan pernah menjadi wakil Presiden pada kabinet RI.
Disamping prestasi dalam bidang politik (khususnya pada awal masa kemerdekaan Indonesia) dan ekonomi, prestasi yang cukup membanggakan adalah pada bidang budaya yaitu banyaknya penyanyi, musisi, aktor dan aktris dari etnis Sunda, yang memiliki prestasi di tingkat nasional, maupun internasional.[3]


Etimologi
Menurut Rouffaer (1905: 16) menyatakan bahwa kata Sunda berasal dari akar kata sund atau kata suddha dalam bahasa Sansekerta yang mempunyai pengertian bersinar, terang, putih (Williams, 1872: 1128, Eringa, 1949: 289). Dalam bahasa Jawa Kuno (Kawi) dan bahasa Bali pun terdapat kata sunda, dengan pengertian: bersih, suci, murni, tak tercela/bernoda, air, tumpukan, pangkat, waspada (Anandakusuma, 1986: 185-186; Mardiwarsito, 1990: 569-570; Winter, 1928: 219). Orang Sunda meyakini bahwa memiliki etos atau karakter Kasundaan, sebagai jalan menuju keutamaan hidup. Karakter Sunda yang dimaksud adalah cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (mawas diri) bias jaga diri, dan pinter (cerdas). Karakter ini telah dijalankan oleh masyarakat yang bermukim di Jawa bagian barat sejak zaman kerajaan Kerajaan Salakanagara, Kerajaan Tarumanagara, Kerajaan Sunda-Galuh, Kerajaan Pajajaran hingga sekarang .
Nama Sunda mulai digunakan oleh raja Purnawarman pada tahun 397 untuk menyebut ibukota Kerajaan Tarumanagara yang didirikannya. Untuk mengembalikan pamor Tarumanagara yang semakin menurun, pada tahun 670, Tarusbawa, penguasa Tarumanagara yang ke-13, mengganti nama Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda. Kemudian peristiwa ini dijadikan alasan oleh Kerajaan Galuh untuk memisahkan negaranya dari kekuasaan Tarusbawa. Dalam posisi lemah dan ingin menghindarkan perang saudara, Tarusbawa menerima tuntutan raja Galuh. Akhirnya kawasan Tarumanagara dipecah menjadi dua kerajaan, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai batasnya.

Description: http://bits.wikimedia.org/static-1.22wmf2/skins/common/images/magnify-clip.png
Peta linguistik Jawa Barat
Pandangan Hidup
Selain agama yang dijadikan pandangan hidup, orang Sunda juga mempunyai pandangan hidup yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Pandangan hidup tersebut tidak bertentangan dengan agama yang dianutnya karena secara tersurat dan tersirat dikandung juga dalam ajaran agamanya, khususnya ajaran agama Islam. Pandangan hidup orang Sunda yang diwariskan dari nenek moyangnya dapat diamati pada ungkapan tradisional, juga dari naskah kuno.[4]
Hubungan antara sesama manusia
Hubungan antara manusia dengan sesama manusia dalam masyarakat Sunda pada dasarnya harus dilandasi oleh sikap “silih asih, silih asah, dan silih asuh”, artinya harus saling mengasihi, saling mengasah atau mengajari, dan saling mengasuh sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang diwarnai keakraban, kerukunan, kedamaian, ketentraman, dan kekeluargaan, seperti tampak pada ungkapan-ungkapan berikut ini:
  • Kawas gula jeung peueut yang artinya hidup harus rukun saling menyayangi, tidak pernah berselisih.
  • Ulah marebutkeun balung tanpa eusi yang artinya jangan memperebutkan perkara yang tidak ada gunanya.
  • Ulah ngaliarkeun taleus ateul yang artinya jangan menyebarkan perkara yang dapat menimbulkan keburukan atau keresahan.
  • Ulah nyolok mata buncelik yang artinya jangan berbuat sesuatu di hadapan orang lain dengan maksud mempermalukan.
  • Buruk-buruk papan jati yang artinya berapapun besar kesalahan saudara atau sahabat, mereka tetap saudara kita, orang tua tentu dapat mengampuninya.
Hubungan antara manusia dengan negara dan bangsanya
Hubungan antara manusia dengan negara dan bangsanya, menurut pandangan hidup orang Sunda, hendaknya didasari oleh sikap yang menjunjung tinggi hukum, membela negara, dan menyuarakan hati nurani rakyat. Pada dasarnya, tujuan hukum yang berupa hasrat untuk mengembalikan rasa keadilan, yang bersifat menjaga keadaan, dan menjaga solidaritas sosial dalam masyarakat. Masalah ini dalam masyarakat Sunda terpancar dalam ungkapan-ungkapan:
  • Kudu nyanghulu ka hukum, nunjang ka nagara, mupakat ka balarea (harus menjunjung tinggi hukum, berpijak kepada ketentuan negara, dan bermupakat kepada kehendak rakyat.
  • Bengkung ngariung bongkok ngaronyok (bersama-sama dalam suka dan duka).
  • Nyuhunkeun bobot pangayon timbang taraju (memohon pertimbangan dan kebijaksanaan yang seadil-adilnya, memohon ampun)
Bahasa
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Bahasa Sunda
Dalam percakapan sehari-hari, etnis Sunda banyak menggunakan bahasa Sunda. Namun kini telah banyak masyarakat Sunda terutama yang tinggal di perkotaan tidak lagi menggunakan bahasa tersebut dalam bertutur kata.[5] Seperti yang terjadi di pusat-pusat keramaian kota Bandung dan Bogor, dimana banyak masyarakat yang tidak lagi menggunakan bahasa Sunda.
Ada beberapa dialek dalam bahasa Sunda, mulai dari dialek Sunda-Banten, hingga dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mulai tercampur bahasa Jawa. Para pakar bahasa biasanya membedakan enam dialek berbeda. Dialek-dialek ini adalah:
Dialek Barat dipertuturkan di daerah Banten dan Lampung. Dialek Utara mencakup daerah Sunda utara termasuk kota Bogor dan beberapa daerah Pantura. Lalu dialek Selatan adalah dialek Priangan yang mencakup kota Bandung dan sekitarnya. Sementara itu dialek Tengah Timur adalah dialek di Kabupaten Majalengka dan Indramayu. Dialek Timur Laut adalah dialek di sekitar Cirebon dan Kuningan, juga di beberapa kecamatan di Kabupaten Brebes dan Tegal, Jawa Tengah. Dan akhirnya dialek Tenggara adalah dialek sekitar Ciamis, juga di beberapa kecamatan di Kabupaten Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah.
Kesenian
Seni tari
Seni tari utama dalam Suku Sunda adalah tari jaipongan, tari merak, dan tari topeng.
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu. Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu degung. Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti gendang, gong, saron, kecapi, dsb. Degung bisa diibaratkan 'Orkestra' dalam musik Eropa/Amerika. Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan.
Wayang Golek
Tanah Sunda terkenal dengan kesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik melawan tokoh jahat). Cerita wayang yang populer saat ini banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah India.Dalam Wayang Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot. Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan memainkan tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.
Seni musik
Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan Degung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah salah satu musik/lagu daerah Sunda :
Bubuy Bulan Es Lilin Manuk Dadali Tokecang Warung Pojok
1. Calung
Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).
2. Angklung
Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional.
Rumah Adat

Description: http://bits.wikimedia.org/static-1.22wmf2/skins/common/images/magnify-clip.png
Rumah tradisional Sunda suhunan Julang Ngapak di Papandak, Garut
Secara tradisional rumah orang Sunda berbentuk panggung dengan ketinggian 0,5 m - 0,8 m atau 1 meter di atas permukaan tanah. Pada rumah-rumah yang sudah tua usianya, tinggi kolong ada yang mencapai 1,8 meter. Kolong ini sendiri umumnya digunakan untuk tempat mengikat binatang-binatang peliharaan seperti sapi, kuda, atau untuk menyimpan alat-alat pertanian seperti cangkul, bajak, garu dan sebagainya. Untuk naik ke rumah disediakan tangga yang disebut Golodog yang terbuat dari kayu atau bambu, yang biasanya terdiri tidak lebih dari tiga anak tangga. Golodog berfungsi juga untuk membersihkan kaki sebelum naik ke dalam rumah.
Rumah adat Sunda sebenarnya memiliki nama yang berbeda-beda bergantung pada bentuk atap dan pintu rumahnya. Secara tradisional ada atap yang bernama suhunan Jolopong, Tagong Anjing, Badak Heuay, Perahu Kemureb, Jubleg Nangkub, Capit Gunting, dan Buka Pongpok. Dari kesemuanya itu, Jolopong adalah bentuk yang paling sederhana dan banyak dijumpai di daerah-daerah cagar budaya atau di desa-desa.
Jolopong memiliki dua bidang atap yang dipisahkan oleh jalur suhunan di tengah bangunan rumah. Batang suhunan sama panjangnya dan sejajar dengan kedua sisi bawah bidang atap yang sebelah menyebelah, sedangkan lainnya lebih pendek dibanding dengan suhunan dan memotong tegak lurus di kedua ujung suhunan itu.
Interior yang dimiliki Jolopong pun sangat efisien. Ruang Jolopong terdiri atas ruang depan yang disebut emper atau tepas; ruangan tengah disebut tengah imah atau patengahan; ruangan samping disebut pangkeng (kamar); dan ruangan belakang yang terdiri atas dapur yang disebut pawon dan tempat menyimpan beras yang disebut padaringan. Ruangan yang disebut emper berfungsi untuk menerima tamu. Dulu, ruangan ini dibiarkan kosong tanpa perkakas atau perabot rumah tangga seperti meja, kursi, ataupun bale-bale tempat duduk. Jika tamu datang barulah yang empunya rumah menggelarkan tikar untuk duduk tamu. Seiring waktu, kini sudah disediakan meja dan kursi bahkan peralatan lainnya. Ruang balandongan berfungsi untuk menambah kesejukan bagi penghuni rumah. Untuk ruang tidur, digunakan Pangkeng. Ruangan sejenis pangkeng ialah jobong atau gudang yang digunakan untuk menyimpan barang atau alat-alat rumah tangga. Ruangan tengah digunakan sebagai tempat berkumpulnya keluarga dan sering digunakan untuk melaksanakan upacara atau selamatan dan ruang belakang (dapur) digunakan untuk memasak.
Ditilik dari segi filosofis, rumah tradisional milik masyarakat Jawa Barat ini memiliki pemahaman yang sangat mengagumkan. Secara umum, nama suhunan rumah adat orang Sunda ditujukan untuk menghormati alam sekelilingnya. Hampir di setiap bangunan rumah adat Sunda sangat jarang ditemukan paku besi maupun alat bangunan modern lainnya. Untuk penguat antar tiang digunakan paseuk (dari bambu) atau tali dari ijuk ataupun sabut kelapa, sedangkan bagian atap sebagai penutup rumah menggunakan ijuk, daun kelapa, atau daun rumia, karena rumah adat Sunda sangat jarang menggunakan genting. Hal menarik lainnya adalah mengenai material yang digunakan oleh rumah itu sendiri. Pemakaian material bilik yang tipis dan lantai panggung dari papan kayu atau palupuh tentu tidak mungkin dipakai untuk tempat perlindungan di komunitas dengan peradaban barbar. Rumah untuk komunitas orang Sunda bukan sebagai benteng perlindungan dari musuh manusia, tapi semata dari alam berupa hujan, angin, terik matahari dan binatang.
Sistem Kekerabatan

Description: http://bits.wikimedia.org/static-1.22wmf2/skins/common/images/magnify-clip.png
Akad nikah adat Sunda di depan penghulu dan saksi.
Sistem keluarga dalam suku Sunda bersifat bilateral, garis keturunan ditarik dari pihak bapak dan ibu. Dalam keluarga Sunda, bapak yang bertindak sebagai kepala keluarga. Ikatan kekeluargaan yang kuat dan peranan agama Islam yang sangat mempengaruhi adat istiadat mewarnai seluruh sendi kehidupan suku Sunda. Dalam suku Sunda dikenal adanya pancakaki yaitu sebagai istilah-istilah untuk menunjukkan hubungan kekerabatan. Dicontohkannya, pertama, saudara yang berhubungan langsung, ke bawah, dan vertikal. Yaitu anak, incu (cucu), buyut (piut), bao, canggahwareng atau janggawareng, udeg-udeg, kaitsiwur atau gantungsiwur. Kedua, saudara yang berhubungan tidak langsung dan horizontal seperti anak paman, bibi, atau uwak, anak saudara kakek atau nenek, anak saudara piut. Ketiga, saudara yang berhubungan tidak langsung dan langsung serta vertikal seperti keponakan anak kakak, keponakan anak adik, dan seterusnya. Dalam bahasa Sunda dikenal pula kosa kata sajarah dan sarsilah (salsilah, silsilah) yang maknanya kurang lebih sama dengan kosa kata sejarah dan silsilah dalam bahasa Indonesia. Makna sajarah adalah susun galur/garis keturunan.
Masakan Khas
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Masakan Sunda
Beberapa jenis makanan jajanan tradisional Indonesia yang berasal dari tanah sunda, seperti sayur asem, sayur lodeh, pepes, lalaban, dll.
Profesi
Mayoritas masyarakat Sunda berprofesi sebagai petani, dan berladang, ini disebabkan tanah Sunda yang subur.[6] Sampai abad ke-19, banyak dari masyarakat Sunda yang berladang secara berpindah-pindah.
Selain bertani, masyarakat Sunda seringkali memilih untuk menjadi pengusaha dan pedagang sebagai mata pencariannya, meskipun kebanyakan berupa wirausaha kecil-kecilan yang sederhana, seperti menjadi penjaja makanan keliling, membuka warung atau rumah makan, membuka toko barang kelontong dan kebutuhan sehari-hari, atau membuka usaha cukur rambut, di daerah perkotaan ada pula yang membuka usaha percetakan, distro, cafe, rental mobil dan jual beli kendaraan bekas. Profesi pedagang keliling banyak pula dilakoni oleh masyarakat Sunda, terutama asal Tasikmalaya dan Garut. Chairul Tanjung, Eddy Kusnadi Sariaatmadja, dan Sandiaga Uno merupakan contoh-contoh pengusaha berdarah Sunda yang berhasil. Chairul Tanjung dan Eddy Kusnadi Sariaatmadja bahkan masuk ke dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia yang dirilis majalah Forbes pada tanggal 29 November 2012.
Profesi lainnya yang banyak dilakoni oleh orang Sunda adalah sebagai pegawai negeri, penyanyi, seniman, dokter, diplomat dan pengusaha.